Anekaberitasports – Premier League resmi merestui akuisisi 27,7 persen saham Manchester United oleh Sir Jim Ratcliffe. Lebih dari sekadar pemegang saham, Ratcliffe juga disebut akan dapat keleluasaan untuk bisa mengelola tim.
Ratcliffe datang ke Manchester United dengan bendera INEOS. Dia sempat ingin menjadi pemilik saham mayoritas, akan tetapi pihak Keluarga Glazer tidak bersedia untuk melepas kepemilikan saham mereka.
“Transaksinya cukup menantang. Kami menemui berbagai macam kendala dalam perjalanan. Tentu saja perjalanannya cukup berbatu-batu dalam kurun waktu yang cukup lama,” ucap Ratcliffe dikutip dari The Mirror.
Rencana Ratcliffe Renovasi Old Trafford
Ratcliffe datang dan membawa investasi besar untuk Manchester United. Bukan hanya soal komitmen membangun tim, Ratcliffe juga punya komitmen untuk merenovasi Old Trafford. Ratcliffe merasa markas United itu sudah kuno.
“Ya, Old Trafford merupakan stadion yang impresif, di mana stadion ini merupakan stadion Premier League terbesar di negara ini, di mana stadion ini hanya kalah besar dari Wembley,” kata Ratcliffe.
“Namun untuk saat ini, stadion ini sudah ketinggalan jaman. Mungkin 20 tahun yang lalu stadion ini menjadi standard stadion di Inggris, namun saat ini stadion ini sudah tertinggal jauh,” tegas Ratcliffe.
Manchester Unuted Lebih Besar Dibanding Klub London
Sebelum mengakuisisi saham Manchester United, Ratcliffe juga pernah menawar saham Chelsea. Pada 2022, Roman Abramovich harus meninggalkan Chelsea dan menjual saham mayoritas yang dimiliki.
Namun, keinginan Ratcliffe tidak menjadi kenyataan. Chelsea jatuh ke tangan Todd Boehly. Setelah itu, Ratcliffe memilih fokus pada United dan menyebut Chelsea tidak ada pada level yang sama.
“Tidak ada perbandingan antara Chelsea dan Manchester United. Sejujurnya, skala Manchester United tidak ada bandingannya dengan klub London mana pun,” ucap Ratcliffe.
MU Bakal Hancurkan Man City dan Liverpool
Ratcliffe meminjam kata-kata yang pernah dipopulerkan Sir Alex Ferguson untuk menyebut Manchester City yakni ‘tetangga berisik’. Ratcliffe pun bertekad untuk merebut kembali kejayaan United yang selama ini direbut Man City.
Bukan hanya Man City, Ratcliffe juga ingin meruntuhkan keperkasaan Liverpool di Premier League.
“Pada akhirnya, mereka adalah musuh. Tidak ada yang lebih saya inginkan selain menjatuhkan mereka berdua dari posisinya. Mereka berada di posisi yang baik selama beberapa waktu dan ada hal-hal yang dapat kita pelajari dari mereka berdua,” kata Ratcliffe.
Target Jangka Panjang Ratcliffe Selama 10 Tahun
Ratcliffe punya ambisi besar. Namun, dia juga menyadari bahwa ambisi itu butuh proses. Ratcliffe punya rencana jangka panjang, 10 tahun, untuk mencapai target yang ditetapkan.
Di sisi lain, Ratcliffe juga sadar bahwa harus ada progres dan fans United mungkin tidak sabar harus menunggu hingga 10 tahun. Namun, dia juga punya target jangka pendek yakni tiga tahun ke depan.
“Dibutuhkan rencana tiga tahun untuk mencapainya. Membayangkan bahwa kami akan bermain sebaik Man City melawan Real Madrid tahun lalu pada musim depan adalah hal yang tidak masuk akal,” ucap Ratcliffe.
“Tidak mudah untuk mengubah Manchester United menjadi tim sepak bola terbaik dunia,” sambung Ratcliffe.
Ratcliffe Pertanyakan Eksistensi Sheikh Jassim
Ratcliffe sempat bersaing dengan Sheikh Jassim dalam proses akuisisi kepemilikan Manchester United. Namun, pada akhirnya akuisisi itu tidak pernah terjadi. Pihak Keluarga Glazer batal menjual saham Setan Merah.
Ratcliffe mengaku tidak pernah bertemu dengan Sheikh Jassim. Bahkan, Ratcliffe menyebut Keluarga Glazer belum pernah berjumpa dengannya itu dan mempertanyakan Sheikh Jassim.
“Sejujurnya, belum ada yang pernah melihat Sheikh Jassim. Keluarga Glazer belum pernah bertemu dengannya. Saya tidak yakin dia ada!,” kata Ratcliffe.
Baca Selengkapnya Berita Bola Terbaru
Baca Selengkapnya Berita Esports Terbaru